curhat dulu
ini blog jadi lapak curhat aja
Ga akan ada yang baca ini
Ye gak?
ada yg pernah di tinggal nikah sama temen deket/sahabat kan?
gue mengalaminya berulang kali
apalagi semenjak lulus dari kuliah, banyak undangan yg dikirim via chat line/WhatsApp dari tahun ke tahun.
jujur sih kalau ditanya bagaimana perasaan gue?
yaitu...
sedih..
bukan berarti gue ga turut berbahagia, sangat sangat senang melihat teman berhasil menggapai fase kehidupan barunya.
sedihnya ya karena
- Banyak hal berbeda yang akan di bicarakan saat ngobrol via chat atau ketemu. kalau kata temen "dunianya udah beda ya tik". Iya kamu benar.. sampai gue berfikir "apa gue pindah ke dunia lain aja untuk sementara waktu" "dunia yang isinya orang-orang jomblo/single. HAHAHAHA emang ada tik! (Jadi mata gue kalo lagi di taman/ruang publik ga akan jenuh liat wanita dan pria berduaan bercumbu)
- Sedih karena kok mereka bisa ya siap menikah, kok gue belum bisa ya? apa yang salah dari diri gue?
Bahkan ada kutipan dari salah satu buku sosiologi :
kaum feminis berpendapat bahwa pernikahan memperkuat subordinasi perempuan oleh laki laki. Sebagai contoh, bahwa dalam banyak pernikahan laki laki dapat melakukan kekerasan fisik kepada istri tanpa takut diintervensi oleh polisi. Selain itu ada bukti substansial dari survei sikap bahwa pernikahan kurang bermanfaat bagi perempuan. Maksudnya lebih banyak bermanfaat untuk laki laki saja.
Tapi ternyata ga pengen cepet cepet nikah berdampak pada kesehatan batin gue sekarang. Di umur gue yang 23 tahun ini berasa banget pengen cepet cepet punya pasangan yang sah dalam hidup. tapi disisi lain gue merasa belum siap.Mungkin rasa ingin punya pasangan yang sah masih terpengaruh oleh lingkungan sosial yaitu temen deket/sahabat.
And Tante om yang nanya mulu "udah punya pasangan / pacar?". "Belum boleh ya sama mama papanya". (Ngakak dalam hati denger hipotesis gaje mereka 😝)
No comments:
Post a Comment